Shai Gilgeous-Alexander Bertekad Bangkit Jelang Game 4 Final Versus Pacers

2025-06-13 20:54:28 By Odegaard

Harus tahan,” kata Gilgeous-Alexander, Kamis di Gainbridge Fieldhouse. “Tinggal maksimal empat pertandingan tersisa musim ini. Ini yang sudah kamu latih sepanjang musim dan musim panas. Harus diselesaikan dan coba menang.”

 

Shai Gilgeous-Alexander menutup laga dengan 24 poin dan empat assist, tapi mencatat enam turnover — terbanyak dalam karier playoff-nya — serta hanya menyumbang tiga poin di kuarter empat lewat tembakan 1 dari 3 percobaan.

 

Ia juga tidak mencetak assist di kuarter terakhir, saat Pacers unggul 32-18 untuk merebut keunggulan 2-1 dalam seri final.

 

Di Game 2, Gilgeous-Alexander tampil gemilang dengan 34 poin dan delapan assist. Namun, Game 3 menjadi cerita berbeda — berkat strategi Indiana.

 

“Kami hanya berusaha membuat segalanya sulit baginya,” kata Andrew Nembhard, bek utama Pacers untuk Gilgeous-Alexander. “Harus konsisten. Bukan cuma saya, ini usaha tim. Semua harus fokus dalam bertahan.”

 

Menurut data GeniusIQ, para pemain bertahan mulai menekan Gilgeous-Alexander rata-rata dari jarak 65,5 kaki dari ring — jarak terjauh sepanjang kariernya.

 

Ia juga hanya memulai serangan sebanyak 23 kali, jumlah terendah kedua sepanjang playoff ini.

 

Pacers juga memburu Gilgeous-Alexander dalam situasi half court. Mereka melakukan blitz padanya sebanyak 12 kali — terbanyak yang pernah ia hadapi dalam satu laga playoff, menurut ESPN Research.

 

Selain itu, ia juga dibuat bekerja keras dalam bertahan. Ia menjadi penjaga utama untuk 22 upaya tembakan lawan — juga tertinggi dalam playoff-nya.

 

Meski dikepung dengan agresif, Shai Gilgeous-Alexander menegaskan bahwa kelelahan bukan penyebab performanya yang menurun.

 

“Saya kurang yakin. Saya rasa tidak,” ujarnya saat ditanya apakah ia kelelahan. “Ini pertandingan fisik. Kami sudah sering menghadapi laga seperti itu. Ada kalanya saya tampil baik di akhir, ada juga yang buruk. Saya rasa ini bukan hal aneh.”

 

Kini tertinggal dalam seri, Thunder sangat membutuhkan bintang mereka untuk segera bangkit — dengan sedikit ruang tersisa untuk melakukan kesalahan.